Vitamin
C merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki
peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin
ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam
askorbat.Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu
menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular.Beberapa karakteristiknya
antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.[3]
Buah-buahan, seperti jeruk, merupakan sumber utama vitamin ini.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa
vitamin C dapat memengaruhi tekanan darah. Tapi sebelum kami
merekomendasikan suplemen vitamin C sebagai pengobatan untuk tekanan
darah tinggi (hipertensi), kita masih perlu penelitian lebih lanjut
untuk memahami implikasi dari konsumsi suplemen vitamin C,” kata
pemimpin studi, Edgar Pete R. Miller yang mempublikasikan temuannya
dalamAmerican Journal of Clinical Nutrition.
Sekitar 30 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengalami tekanan
darah tinggi (hipertensi), yang merupakan faktor risiko untuk penyakit
jantung dan stroke. Keberhasilan pengobatan biasanya mencakup
obat-obatan, olahraga, penurunan berat badan, dan perubahan pola makan
seperti mengurangi asupan garam..Beberapa ahli percaya bahwa kadar tinggi vitamin C, sebuah mikronutrien penting yang ditemukan terutama dalam buah-buahan dan sayuran, dapat menurunkan tekanan darah. Tetapi studi yang dilakukan secara acak dan terkontrol mengenai intervensi diet dan nutrisi menunjukkan hasil yang beragam.
Dalam risetnya, Miller dan rekan-rekannya mengkaji dan menganalisis data dari 29 uji klinis sebelumnya yang dipilih secara acak. Hasil temuan menunjukkan, relawan yang mengonsumsi rata-rata 500 miligram vitamin C setiap hari, tekanan darahnya berkurang 3,84 mmHg dalam jangka pendek. Bahkan, di antara mereka yang didiagnosis dengan hipertensi, penurunan tekanan darah hampir mencapai 5 mmHg.
Kadar 500 miligram vitamin C setara
dengan sekitar enam cangkir jus buah jeruk. Sementara, asupan harian
yang direkomendasikan vitamin C untuk orang dewasa adalah 90 miligram.
Sebagai perbandingan, Miller mengatakan,
pasien yang minum obat penurun tekanan darah seperti ACE inhibitor atau
diuretik mengalami penurunan tekanan darah sekitar 10 milimeter air
raksa.
“Meskipun temuan kami hanya menemukan
dampak yang kecil terhadap penurunan tekanan darah, tapi jika seluruh
penduduk AS dapat menurunkan tekanan darah mereka sebanyak 3 mmHg, maka
risiko stroke akan jauh lebih sedikit,” kata Miller.
Sumber : health.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar